Karakteristik Individu Berdasarkan Usia
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia karakteristik adalah ciri-ciri khusus atau mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu. Karakteristik adalah ciri-ciri dari individu yang terdiri dari demografi seperti jenis kelamin, umur serta status sosial seperti, tingkat pendidikan, pekerjaan, ras, status ekonomi dan sebagainya (Widianingrum, 1999). Echols & Shadaly (1975) mengungkapkan bahwa individu adalah kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, dan oknum. Mathiue & Zajac, (1990) menyatakan bahwa karakteristik personal (individu) mencakup usia, jenis kelamin, masa kerja, tingkat pendidikan, suku bangsa, dan kepribadian.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa karakteristik individu adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh seseorang/individu yang mencakup jenis kelamin, usia, kepribadian, suku bangsa, serta status sosial seperti tingkat pendidikan, pekerjaan.
Seperti yang diungkapkan oleh Kurnia (2007) bahwa karakteristik atau kepribadian seseorang dapat berkembang secara bertahap. Karakteristik berdasarkan usia dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu :
1. Oswald Kroch
Ciri-ciri yang digunakan oleh Oswald Kroch adalah pengalaman keguncangan jiwa yang dimanifestasikan dalam bentuk sifat trotz atau sifat “ keras kepala ” dan ia membagi fase perkembangan ini menjadi tiga, yaitu:
a). Fase anak awal, umur 0-3 tahun. Pada akhir fase ini terjadi troz pertama yang ditandai dengan serba membantah atau menentang orang lain.
b). Fase keserasian sekolah, umur 3-13 tahun. Pada akhir fase ini terjadi troz kedua yang ditandai dengan anak serba membantah atau menentang orang lain bahkan ucapan orangtua.
c). Fase kematangan, umur 13-21 tahun. Fase ini terjadi setelah berakhirnya gejala-gejala troz kedua, dimana anak mulai merasakan kelebihan dan kekurangan yang ia miliki yang dihadapi dengan sewajarnya.
2. Kohnstamm
Khonstamm membagi fase perkembangan ini dilihat dari sisi pendidikan dan tujuan luhur manusia yaitu :
a). Periode fital: umur 0-1,5 tahun dan disebut sebagai masa menyusui.
b). Periode estetis : 1,5-7 tahun dan disebut sebagai fase pencoba atau masa bermain.
c). Periode intelektuil : umur 7-14 tahun dan disebut sebagai masa sekolah.
d). Periode sosial : umur 14-21 tahun dan disebut sebagai masa remaja.
e). Periode matang : 21 tahun keatas dan disebut sebagai masa dewasa.
• Periodesasi Perkembangan Berdasarkan Konsep Tugas Perkembangan
Periode ini dikemukakan oleh Robert J. Havighurst, yaitu :
a). Masa bayi dan kanak-kanak ( infacy and early childhood ) : umur 0-6 tahun.
b). Masa sekolah atau pertengahan anak-anak ( middle childhood ) : umur 6-12 tahun.
c). Masa remaja ( adolescence ) : umur 12-18 tahun
d). Masa awal dewasa ( early adulthood ) : umur 18-30 tahun
e). Masa dewasa pertengahan ( middle age ) : umur 30-50 tahun
f). Masa tua ( latter maturity ) : umur 50 tahun keatas
Secara lebih lengkap yaitu :
A. Perkembangan pada masa Orok ( 0 – 9 bulan)
Pada fase ini, masa Orok memiliki karaktristik perkembangan sebagai berikut:
• Perkembangan fisik saat lahir, pada umumnya berat badan orok kira-kira 3,5 kg dan panjangnya 50 cm. Laki-laki biasanya lebih berat dari pada wanita, kepalanya kira-kira ¼ dari panjang badannya. Pernapasan, makan, dan pembuangan selama lahir melalui plasenta.
B. Fase Bayi ( 12-24 bulan )
• Masa bayi dimulai sejak berakhirnya masa orok sampai akhir tahun kedua dari kehidupan. Masa bayi ini memiliki perkembangan fisik, intelegensi, emosi, bahasa, bermain, pengertian, kepribadian, moral, dan kesadaran beragama.
C. Krakteristik perkembangan masa anak awal (2-6 tahun)
Masa anak awal berlangsung dari usia 2-6 tahun, yaitu setelah anak meninggalkan masa bayi dan mulai mengikuti pendidikan formal di SD. Tekanan dan harapan sosial untuk mengikuti pendidikan sekolah menyebabkan perubahan perilaku, minat, dan nilai pada diri anak. Pada masa ini, anak sedang dalam proses penegmbangan kepribadian yang unik dan menuntut kebebasan. Perilaku anak sulit diatur, bandel, keras kepala, dan sering membantah dan melawan orang tua. Hal ini memang sangat menyulitkan para pendidik. Tak heran, apabila para guru Playgroup sampai SD harus lebih bersabar dalam melangsungkan pembelajaran atau mendidik siswa. Disiplin mulai bisa diterapkan pada anak sehingga anak dapat mulai belajar hidup secara tertib. Dan sikap para pedidik sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak.
D. Krakteristik perkembangan masa anak akhir (6-12 tahun)
Karakteristik atau ciri-ciri periode masa anak akhir, sama halnya dengan ciri-ciri periode masa anak awal dengan memperhatikan sebutan atau label yang digunakan pendidik. Orang tua atau pendidik menyebut masa anak akhir sebagai masa yang menyulitkan karena pada masa ini anak lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya daripada oleh orang tuanya. Kebanyakan anak pada masa ini juga kurang memperhatikan dan tidak bertanggung jawab terhadap pakaian dan benda-benda miliknya. Para pendidik memberi sebutan anak usia sekolah dasar, karena pada rentang usia ini (6-12 tahun) anak bersekolah di sekolah dasar. Di sekolah dasar, anak diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang dianggap penting untuk keberhasilan melanjutkan studi dan penyesuaian diri dalam kehidupannya kelak.
E. Krakteristik perkembangan masa puber (11/12 – 14/15 tahun)
Masa puber adalah suatu periode tumpang tindih antara masa anak akhir dan masa remaja awal. Periode ini terbagi atas tiga tahap, yaitu tahap: prapuber, puber, dan pascapuber. Tahap prapuber bertumpang tindih dengan dua tahun terakhir masa anak akhir. Tahap puber terjadi pada batas antara periode anak dan remaja, di mana ciri kematangan seksual emakin jelas (haid dan mimpi basah). Tahap pascapuber bertumpang tindih dengan dua tahun pertama masa remaja. Waktu masa puber relatif singkat (2-4 tahun) ini terjadi pertumbuhan dan perubahan yang sangat pesat dan mencolok dalam proporsi tubuh, sehingga menimbulkan keraguan dan perasaan tidak aman pada anak puber. Peubahan fisik dan sikap puber ini berakibat pula pada menurunnya prestasi belajar, permasalahan yang terkait dengan penerimaan konsep diri, serta persoalan dalam berhubungan dengan orang di sekitarnya. Orang dewasa maupun pendidik perlu memahami sikap perilaku anak puber yang kadang menaik diri, emosional, perilaku negative dan lai-lain, serta membantunya agar anak dapat menerima peran seks dalam kehidupan bersosialisasi dengan orang atau masyarakat di sekitarnya.
F. Masa Tua
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai meninggal, yang ditandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun. Proses menua (lansia) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Menurut Bernice Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua adalah suatu masa dimana orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya.
Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu penanganan segera dan terintegrasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu : usia pertengahan (middle age) 45 -59 tahun, lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
Terdapat sejumlah perubahan fisik yang terjadi pada periode lansia menurut Elida Prayitno yaitu:
• Perubahan fisik bukan lagi pertumbuhan tetapi pergantian dan perbaikan sel-sel tubuh.
• Pertumbuhan dan reproduksi sel-sel menurun.
• Penurunan Dorongan Seks.
Referensi :
Andiwardhana,
D., n.d. Antara Kekanakan Dan Dewasa. [Online]
Available at: file:///G:/2/Antara%20Sifat%20Kekanakan%20dan%20Kedewasaan%20%C2%AB%20Dian%20Nandiwardhana.html
[Accessed 12 September 2017].
Febi
Kumara, n.d. Pengaruh Lingkungan Terhadap Perkembangan Karakter. [Online]
Available at: http://febykumara.blogspot.com/2007/05/pengaruh-lingkungan-terhadap.html
[Accessed 12 September 2017].
Kimura,
D. d. J. M., 2015. UCD : Sex Differences in the Brain. [Online]
Available at: http://www.ucd.ie/artspgs/langimp/genderbrain.pdf
[Accessed 12 September 2017].
NN,
n.d. Psikologi Perkembangan Remaja. [Online]
Available at: file:///G:/2/psikologi-perkembanagn-remaja.html
[Accessed 12 September 2017].
Sugiyanto,
n.d. UNY : Karakteristik anak usia SD. [Online]
Available at: http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Karakteristik%20Siswa%20SD.pdf
[Accessed 12 September 2017].